Pages

Ki Bata Ki Dumondaloi, apakah gerangan makna filosofisnya ? Apakah mungkin berkisah tentang asmara ?

Masa muda masa remaja adalah masa mencari. Masa ini adalah saat-saat di mana sesorang mencari dan menemukan jati diri nya, sumber nafkah, dan tentu saja pasangan hidup...

Saya sendiri sampai saat membuat tulisan ini, masih belum menikah dan belum mempunyai penghasilan tetap, eits... sory ini bukan curhat. Salah satu yang menjadi perhatian saya adalah masa mencari pasangan hidup. Mencari pasang hidup memang masalah fenomenal, kata orang "gampang-gampang susah", sebagian orang entah bagaimana caranya bisa dengan mudah bertemu 'belahan jiwa' nya, sebagian lain perlu sedikit berusaha dan menunggu...

Saking fenomelnya, proses mencari pasangan hidup itu membutuhkan metode-metode dan strategi-strategi tertentu, dan tentu saja ada nilai-nilai moral yang harus dijaga dan diperhatikan. Setiap daerah dengan situasi dan kondisi yang berbeda, punya strateginya masing-masing untuk mencari jalan keluar terhadap problema kaum muda ini. Hal ini membuahkan adat istiadat dan tradisi perkenalan-pinangan-pernikahan yang unik di masing-masing daerah, khususnya di Indonesia.

Saya pun teringat akan sebuah sya'ir yang tidak asing lagi di telinga semenjak masa kecil, sya'ir  ini mejadi salah satu iringan pada tarian Kabela', satu diantara beberapa tarian penjemput tamu dalam khazanah budaya daerah Bolaang Mongondow

Terus terang saja, saya sendiri sebenarnya belum begitu memahami makna filosofis dan pesan moral sebenarnya yang terkandung dalam sya'ir ini, harapan saya mugkin ada saudara-saudara dari Bolaang Mongondow yang lebih paham, dapat menjelaskan makna filosofis sya'ir ini yang sebenarnya.

Lalu kenapa saya menghubungkan sya'ir ini dengan cari-mencari pasangan hidup ?
Itu karena lirik-liriknya yang sepintas menggambarkan hal itu,
atau mungkin karna saya belum menikah dan... masih muda... iya, masih muda.


Judulnya adalah 'Ki Bata', dalam sya'ir ini 'Ki Bata' diartikan sebagai 'Si Bata' dimana 'Bata' adalah nama seorang gadis, dan 'Ki Dumondaloi' diartikan sebagai 'Si Dumondaloi' yang merupakan suatu panggilan kesayangan buat gadis yang bernama Bata tersebut. 

dan dalam sya'ir ini, sepertinya Bata' digambarkan sebagai seorang gadis yang tengah bersedih, atau bahasa anak muda sekarang 'galau'

Saya belum menemukan terjemahan yang tepat ke dalam Bahasa Indonesia untuk kata 'Dumondaloi'

catatan :
-Huruf 'L' dibaca sebagaimana orang Inggris menyebutkan huruf 'R'
-Huruf 'R' dibaca seperti biasa
-Penulis belum mengetahui pasti siapa sebenarnya pengarang sya'ir ini


Ki Bata ki Dumondaloi...

Limitu' mako kon baloi...

Limitu' mako tumalondoi...

Mogolat kon mokokiangoi...


Nonaid bo nonogulanoi...

Mogolat kon mokoki'angoi...

Ule diya'bi' in moi angoi...

Ki Bata ki Dumondaloi...

Lua'nya mo dapot kon ayoi...


Yang maknanya kurang lebih :
(Bagi saudara-saudara dari Bolaang Mongondow, silakan menyampaikan kritik dan saran yang membangun apabila terdapat kekeliruan dalam penerjemahan)

Si Bata si Dumondaloi
duduk diam di rumahnya
duduk diam sambil termenung
menunggu datangnya sang tamu

Dia bersolek, 
menyisir rambut dan melihat wajahnya di cermin
menunggu datangnya sang tamu

Namun sayang seribu sayang
sang tamu tak kunjung datang

Si Bata si Dumondaloi
Air matanyapun jatuh sampai ke dagu


ki dumondaloi



No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat, dan jangan lupa tinggalkan komentar

 

Most Reading

Powered by Blogger.